Tugas Bahasa Indonesia saya yang ke empat, yaitu mengenai unsur-unsur kalimat serta penjelasan mengenai pola kalimat. Semenjak kita duduk di bangku sekolah dasar tentu kita telah diajarkan mengenai kalimat. Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat itu sendiri dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif dan kalimat aktif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat itu lebih sering kita dengar dan disingkat SPOK :
- (S) itu, Subjek / Subyek
– (P) itu,Predikat
– (O) itu, Objek / Obyek
– (K) itu,Keterangan
- (S) itu, Subjek / Subyek
– (P) itu,Predikat
– (O) itu, Objek / Obyek
– (K) itu,Keterangan
Berikut ini adalah contoh kalimat yang mengandung unsur SPOK :
ola bermain gitar di sekolah.
S P O K
Selanjutnya saya akan menjabarkan beberapa contoh kalimat berdasarkan jenis dan fungsinya.
- Kalimat Lengkap dan Kalimat Tidak Lengkap
1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya terdiri dari gabungan minimal satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya terdiri dari gabungan minimal satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Contoh :
- Didi (S) membuang (P) sampah(O)
- Sang Raja (S) bernyanyi (P)
- Didi (S) membuang (P) sampah(O)
- Sang Raja (S) bernyanyi (P)
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki sabyek saja, predikat saja, objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap dapat berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki sabyek saja, predikat saja, objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap dapat berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh :
- Dilarang membuang sampah!
- Dilarang membuang sampah!
- Selamatpagi.
- Selamat menikmati!
- Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
1. Kalimat Aktif
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- dibagi menjadi dua macam :
a. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita
- Ibu membeli sayur.
- Dodo menyukai teman sekelasnya.
b. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita
- Adik menangis
- Bondan berkelahi
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- dibagi menjadi dua macam :
a. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita
- Ibu membeli sayur.
- Dodo menyukai teman sekelasnya.
b. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita
- Adik menangis
- Bondan berkelahi
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-
- Kue bolu dipotong oleh ibu
- Menteri kehutanan dimintai pertanggung jawaban oleh presiden
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-
- Kue bolu dipotong oleh ibu
- Menteri kehutanan dimintai pertanggung jawaban oleh presiden
Mengubah Kalimat Aktif menjadi Kalimat Pasif dan Kalimat Pasif manjadi Kalimat Aktif
Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan juga sebaliknya dapat dilakukan langkah-langkah mudah berikut ini :
1. Mengubah awalan pada Predikat
Yaitu menukar awalan me- atau ber- dengan di- atau ter- dan begitu sebaliknya.
Yaitu menukar awalan me- atau ber- dengan di- atau ter- dan begitu sebaliknya.
2. Menukar Subyek dengan Obyek dan sebaliknya
Menukar kata benda yang tadinya menjadi obyek menjadi subyek dan begitu sebaliknya.
Menukar kata benda yang tadinya menjadi obyek menjadi subyek dan begitu sebaliknya.
Contoh :
Puput menyayikan lagu daerah -> Lagu daerah dinyanyikan oleh Puput.
Puput menyayikan lagu daerah -> Lagu daerah dinyanyikan oleh Puput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar