Wesley Gibson (James McAvoy) bukanlah siapa-siapa. Ia hanyalah seorang karyawan lugu yang sering jadi bulan-bulanan atasan dan teman kerjanya. Lebih buruk lagi, pacar Wesley bahkan selingkuh dengan teman kerja Wesley sementara Wesley tak mampu berbuat apa-apa. Namun hidup Wesley dalam sekejap mata berubah setelah ia bertemu Fox (Angelina Jolie).
Wesley bertemu Fox saat ia sedang membeli obat untuk meredak
an rasa gelisahnya. Dalam pembicaraan singkat, Fox mengatakan bahwa ay
ah Wesley sebenarnya tidak meninggal saat Wesley baru berusia 7 hari. Ayah Wesley adalah sorang pembunuh bayaran yang baru saja meninggal 1 hari sebelumnya dan bahwa Wesley adalah target berikutnya.
Sebelum sempat berpikir, Cross (Thomas Kretschmann), orang yang membunuh ayah Wesley datang untuk membunuh Wesley. Untungnya Fox mampu mengatasi keadaan dan membawa Wesley yang masih kebingungan ke markas Fraternity yang dipimpin oleh Sloan (Morgan Freeman). Sloan kemudian menjelaskan b
ahwa Wesley mewarisi bakat ayahnya yang memiliki refleks sangat cepat melebihi manusia biasa dan mengajak Wesley bergabung. Wesley yang masih kebingungan kemudian menolak tawaran ini dan memutuskan untuk pergi.
Namun keesokan harinya saat Wesley kemba
li mendapat perlakuan buruk dari atasan dan teman kerjanya, Wesley memutuskan untuk bergabung
dengan Fraternity. Dan mulailah Wesley mendapat pelatihan sebagai seorang pembunuh profesional mulai dari menembak menggunakan pisau sampai bertarung tangan kosong.
Di saat yang sama, Cross mulai membunuh anggota Fraternity satu per satu. Sloan yang merasa terdesak kemudian memutuskan untuk mempercepat pelatihan Wesley. Sloan yakin bahwa hanya Wesley yang sanggup membunuh Cross. Mampukah, Wesley melaksanakan tugas berat ini?
Permainan James McAvoy, Angelina Jolie dan tentunya Morgan Freeman mungk
in tak perlu diragukan lagi. Meskipun film ini adalah film action pertama James McAvoy, namun tampaknya ia cukup mampu berperan sebagai tokoh yang mengandalkan kekuatan fisik. Malah bisa dibilang James mampu memberikan 'nyawa' pada tokoh 'super' yang biasanya cenderung tak punya karakter kuat.
Sayangnya mungkin adalah aksen James McAvoy yang masih terdengar 'British'. Aneh rasanya melihat orang Amerika dengan aksen Inggris.
Disutradarai oleh Tim Burton, film fantasi ini menyajikan cerita yang sangat menarik dan aneh disaat yang bersamaan. Johnny Deep ikut serta dalam film ini, tak lupa Anne Hathaway yang berperan jadi White Queen.
Harus diakui, perpaduan animasi 3D dengan akting para penduku
Disutradarai oleh Tim Burton, film fantasi ini menyajikan cerita yang sangat menarik dan aneh disaat yang bersamaan. Johnny Deep ikut serta dalam film ini, tak lupa Anne Hathaway yang berperan jadi White Queen.Harus diakui, perpaduan animasi 3D dengan akting para pendukung menjadikan film ini layak tuk ditonton oleh semua umur.
Sangat disarankan menonton versi 3Dnya.
Transformer 2 – Revenge of The Fallen
Sangat menegangkan dan penuh ledakan rasanya itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan ‘Transformers: Revenge of the Fallen’. Dijamin, Optimus Prime Cs akan membuat adrenalin Anda terpacu selama 147 menit.
Michael Bay, sang sutradara membuka ‘Transformers: Revenge of the Fallen’ dengan adegan sekelompok robot Transformers membangun sebuah mesin raksasa di bumi pada 17 ribu SM. Adegan tersebut merupakan petunjuk untuk memudahkan Anda mengikuti alur film ini.
Adegan dilanjutkan ke masa kini, ketika Autobots dan tentara Amerika Serikat bergabung membentuk NEST. Organisasi rahasia itu bertugas untuk memburu sisa pasukan Decepticon yang bersembunyi.
Suatu saat, NEST berhasil menemukan beberapa Decepticon di Shanghai, Cina yaitu Sideways dan Demolishor yang
berukuran besar. Tanpa menemui kendala, Optimus Cs pun berhasil menghancurkan dua Decepticon tersebut. Namun sebelum dibunuh, Demolishor sempat mengatakan sesuatu kepada Optimus. “The Fallen akan bangkit,” ujar Demolishor.
Di tempat lain, Sam Witwicky (Shia LaBeouf) sedang bersiap pindah ke asrama untuk melanjutkan studinya ke bangku kuliah. Namun ketika berkemas-kemas, Sam menemukan potongan kecil the AllSpark, benda berbentuk kubus yang muncul di film pertama ‘Transformers,’ pada jaketnya.
Secara tidak sengaja, Sam menyentuhnya. Secara tiba-tiba, benda itu langsung merasuki pikiran Sam dengan kode-kode misterius Cybertronian kuno. Nah, mulai dari situ adegan-adegan seru dan menegangkan mengalir deras.
‘Transformers: Revenge of the Fallen’ menampilkan lebih banyak robot. Ada 30 lebih robot beraksi di film yang juga digarap oleh Steven Spielberg. Salah satu robot yang dinanti kehadirannya yaitu, Devastator atau yang lebih dikenal
dengan nama The Constructicons.
Memang tidak mengherankan jika Shia LaBeouf dan Megan Fox sering mengalami cedera saat menggarap film ini. ‘Transformers: Revenge of the Fallen’ sarat dengan ledakan-ledakan berskala besar.
Visual efek film ini tidak perlu diragukan lagi kualitasnya dan patut mendapat acungan dua jempol. Autobot maupun Decepticon terlihat sangat detail, gerakannya pun sempurna tanpa cacat.
Selain visual efek dan sebagainya, aktor-aktris film ini patut mendapat sorotan. Apalagi penampilan seksi Megan Fox sebagai gula-gula mampu jadi daya tarik tambahan untuk ‘Transformers: Revenge of the Fallen’.
THE HOLIDAY
Amanda (Cameron Diaz) tinggal di sebuah kawasan mewah di Los Angeles adalah wanita karir brmobilitas tinggi dan hidup di tengah kehidupan metropolitan. Sementara itu 6000 mil di benua lain, Iris (Kate Winslet) menempati sebuah rumah mungil di luar kota London, dan bekerja sebagai kolumnis perkawinan di surat kabar Daily Telegraph.
Keindahan memiliki cinta sejati bersama pria pujaan ternyata hanya sebatas mimpi. Gagal meraih cinta sejati, membuat Iris dan Amanda merana. Iris, wanita yang sederhana hanya bisa menyimpan cintanya saat teman sekantornya, Jasper (Rufus Sewell), pria yang dicintainya secara diam-diam memutuskan menikah dengan perempuan lain.
Patah hati juga dialami Amanda. Kehidupan dan kemewahan Los Angeles tak lagi membuatnya nyaman saat cintanya kandas. Amanda terluka saat sang kekasih, Ethan (Edward Burns), mengkhianatinya, dan bermain dengan wanita lain.
Dua gadis jelita ini mengalami hal yang sama, tak beruntung dalam urusan asmara. Keduanya bertemu di dunia nyata, saling curhat, berbagi kekecewaan dan juga keceriaan. Merasa memiliki nasib yang sama, mereka memutuskan saling bertukar rumah saat libur Natal, dan mencari pengalaman baru dan lepas dari rasa sakit akan kegagalan cinta. Mereka tak menyadari, ide unik ini membawa mereka membawa pada sebuah perubahan yang selama ini mereka cari.
Saat Natal tiba, Iris menetap di Los Angeles dengan segala kemewahan, sementara Amanda menetap di rumah Iris di pinggiran kota London yang bersalju, jauh dari kemewahan yang selama ini dimilikinya.
Susana baru dan perbedaan latarbelakang hidup membuat keduanya menemukan kehidupan baru. Amanda bertemu Graham (Jude Law), kakak Iris, sementara Iris terpikat dengan dua pria sekaligus, seorang komposer Miles (Jack Black) dan seorang gentleman tua Arthur Abbot (Eli Wallach), yang juga seorang penulis skenario Academy Award-winning.
sebenernya masih banyak film lainnya.
untuk film2 lainnya ditunggu posting berikutnya ya bloggers :D