Pamekasan (ANTARA News) – Siswa SMA Negeri I Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Shohebul Maromi, terpilih mewakili Indonesia pada “International Physic Olimpiade (IPhO) di Kroasia, Juli 2010.
Mohammad sebelumnya berhasil meraih juara dalam lomba fisika tingkat Asia yang digelar di Taipe, Taiwan, pada 24 – 29 April 2010.
“Ada dua orang siswa dari SMA Negeri I Pamekasan yang mengikuti lomba fisika tingkat Asia ketika itu, yakni Mohamad Shohebul Maromi dan Ali Ichsanul Qouli,” kata Kepala SMA Negeri I Pamekasan, Basyair, Selasa.
Namun, hanya Mohammad Shohebul Maromi yang dipastikan menjadi wakil Indonesia untuk olimpiade fisika dunia itu karena masuk kategori Lima Terbaik Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
Dalam lomba fisika tingkat Asia itu, tim fisika Indonesia berada di urutan ketiga terbaik dari 16 negara peserta.
Secara keseluruhan tim Indonesia yang dikawal TOFI berhasil meraih 11 penghargaan pada ajang olimpiade fisika di Taiwan April lalu, yakni satu medali emas, dua medali perak, empat medali perunggu, dan empat perhargaan.
Menurut Kepala SMA Negeri I Pamekasan Basyair, Mohammad adalah siswa SMA Negeri I kedua yang dipercaya mewakili Indonesia dalam lomba fisika tingkat Internasional.
Pada 2006, Andy Octavian Latief dari sekolah yang sama terpilih menjadi duta Indonesia untuk lomba fisika, bahkan menjadi juara.
“Semoga Mohammad Shohebul Maromi ini juga akan mengikuti jejak seniornya pada lomba fisika tingkat Internasional nanti,” kata Basyair berharap.
“Kekerasan yang dilakukan tersangka dilakukan dalam jangka lama dan berulang-ulang karena adanya luka baru dan luka lama,” ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Rudi Sufahriyadi dalam konferensi persnya, Senin (7/6/2010).
Setelah puas menyiksa putra keduanya, Yani, sapaan Indriyani, lantas menggendong Feri dan menyerahkannya kepada Yatminah, tetangga pelaku.
“Menurut keterangan dia, tersangka keluar rumah dengan menggendong korban dan menggandeng Icha, kaka korban (Feri) lalu memberikan kepada tetangganya sambil berkata, ini gendong..ini gendong,” terang Rudi menirukan pengakuan Yani.